Saturday, November 22, 2014

Drama 5 Orang by Fuat


         Drama by fuat turi

  awalnya ini saya di suruh bu guru untuk membuat drama,,,,,, mapel bahasa indonesia.................

          Hadiah Kecil Untuk Ayah dan Ibu

Pemain       : 1.     Fu’at ( Ayah )

                     2.    Ulfa ( Ibu )

                     3.    Fitroh (Adik )

                     4.    Laila ( Kakak )
                     5.    Fakhiyah ( Nenek / Ibu Fu’at )


Pada pagi hari,tampak sepasang suami istri yang berada di depan rumah, Fu’at dan Ulfa sedang membicarakan hal yang serius. Ulfa tidak senang jika Ibu Fu’at yang sudah renta tinggal di rumah mereka karena ia hanya akan merepotkanya.

Ulfa        : “Apa kita bunuh saja,mas?Aku sudah nggak tahan lagi.”
Fu’at      : “Sabar,dek …nanti juga mati sendiri kok.”

Ulfa        : “Gimana kalau kita bawa saja dia ke hutan,lalu kita tinggalkan dia di sana.”
Fu’at       :  (Terdiam dan berpikir)

Ulfa        : “Gimana mas? Bisa kan?,”(Sedikit merengek)
Fu’at       : “Ibu kan sudah tua,umurnya sudah 82 tahun dan bapak sudah meninggal.
                Bagaimana mungkin kita membiarkanya hidup sendiri?Siapa yang
                mengurusnya?Lagi pula Ibu bisa menemani anak kita saat kita pergi ke
                sawah.”

Ulfa        : “Mulai besok aku ngga mau kerja di sawah lagi,mas ,capek.”
Fu’at       : “Ya sudah,kamu di rumah saja.”

Ulfa        : “Tapi saya ngga mau ngurus Ibu,ngrepotin saja.Lagi pula Ibumu itu selalu saja memecahkan        piring yang ada dirumah ini”
Fu’at      : “Dek.dengar,Ibu kan sudah tua.Jangankan mengangkat piring,
                berjalan pun sudah kesulitan.”

Ulfa       : “Mas,pikirlah.Saya sudah capek membersihkan pecahan piring yang dipecahkan Ibu. Saya makan hati kalau begini terus. Nggak tahan.”
Fu’at       :  (Menghela nafas sambil menggelengkan kepala dan sesekali memejamkan
                 mata)

Ulfa        : “Pokoknya saya ngga mau Ibumu tinggal lagi di sini titik,”(membelakangi fu'at)

Hari kkemudian Ketika Fu’at baru saja menghirup udara pagi, fu’at melamun saat anak nya sedang bermain

 
Fu’at    : (Berbicara sendiri)
               “Oh,kenapa ini harus terjadi?Aku harus memilih antara istriku yang cantik dan
                Ibuku yang begitu penyayang.Siapa yang harus aku pilih?”(diam sejenak lalu
                mengambil sebuah balok kayu kemudian memahatnya)

Fitroh    : “Itu ayah ngapain yah ?”

Laila       : “Nanti juga kamu tau.”

Fitroh     : “mau buat mobil2an ya?”

Laila       : “Hmm..ayo kita pergi, jangan ganggu ayah.”

Saat makan siang, Fu’at, Ulfa, Fitroh, Laila dan Neneknya duduk di meja makan

Ulfa        :”mulai hari ini Ibu makan pakai ini saja (sambil melemparkan piring kayu yang telah dibuat suaminya ke pangkuan ibu mertuanya)”

Nenek     :”tapi, kenapa Ibu harus memakai piring kayu ini ? Ibu juga mau memakai piring seperti kalian”

Ulfa       :”sudahlah jangan banyak bicara pakai saja kalau tidak mau ya tidak usah makan !”

Laila       :”Ibu kenapa marah-marah sama Nenek ?”

Fu’at      :”sudahlah Dek, jangan marah-marah seperti itu.

                 Laila lanjutkan makan mu, ibumu hanya kasihan sama Nenek karena Nenek terus memecahkan piring saat dia makan, niat ayah dan ibu baik kok.”

Nenek    :”iya tidak apa-apa Nenek pakai piring kayu ini saja. Ya sudah kalian lanjutkan makan kalian”

Fitroh        :”tapi ibu tidak boleh marah-marah sama Nenek lagi”

Ulfa        :”iya ibu janji”


Beberapa saat kemudian.. setelah makan siang. Fitroh mengambil kayu didepan rumahnya dan kemudian mengambil pisau untuk memahat kayu. Fu’at yang hendak duduk santai didepan rumah melihat anaknya.


Fu’at     :Fit,.. mau kau apakan kayu dan pisau itu ?”

Fitroh       :”Fitroh mau buat hadiah untuk ayah dan ibu”

Ulfa        :”aduhh, sungguh baik hati anakku yang cantik ini (yang tiba-tiba datang dari dalam rumah) sungguh, apapun hadiah itu ayah dan ibu akan menerimanya dengan senang hati”

Fu;at       :”hadiah apakah yang ingin kau buat untuk kami ?”

Fitroh        :fitroh mau buat piring untuk ibu dan ayah seperti yang ayah buat untuk Nenek. fitroh tidak mau jika ayah dan ibu tua nanti ayah dan ibu akan memecahkan piring juga.”

Ulfa      :”(heran) apa maksudmu anakku ?”

Fitroh        :”Nanti kaki ayah dan ibu akan terluka terkena pecahan piring seperti yang pernah dialami Nenek”


Sesaat Fu’at dan Ulfa pun terdiam membisu, tetes air mata pun mulai mengalir di kedua mata mereka. Mereka sadar selama ini merekan hanya mementingkan diri mereka sendiri. Mereka tidak memikirkan perasaan Ibu mereka yang selama ini menyayangi mereka. Hanya karena mereka telah memiliki keluarga. Saat itu pula Fu’at dan Ulfa berlari menuju kamar Ibu mereka.

Fu’at   :”Ibu maafkan fu’at bu”

Ulfa     :”maafkan Ulfa juga bu, selama ini Ulfa sudah kasar sama ibu”

Nenek  :”tidak apa-apa nak, Ibu sudah memaafkan kalian”

Fitroh    :”(sambil berlari kearah ibu dan ayahnya) fitroh sayang kalian semua”

Laila    :”Laila juga”


Akhirnya, keluarga kecil mereka hidup bahagia.

Saturday, November 15, 2014

Fuat Pantun Cinta


Kumpulan Pantun Cinta romantis Terbaru untuk kekasih Tercinta 2014

Pantun Cinta

    by fuat turi ( ulat forever )



pakai sepatu warna merah

rasanya nyaman walau tak baru

Hati rindu hati gelisah

Terobati karena kehadiran dirimu

 

 

 

Rambutku yang panjang
Kadang terurai kadang diikat satu
Cemberutku telah hilang
Hilang dicuri oleh senyummu







Pakai celana warna hitam
Tampak pantas dengan baju biru
Hati bahagia dan tentram
Karena ikhlas mencintaimu




Itu bukan salahmu
Tapi salah yang membantu
Takdir cintaku adalah kamu
Yang akan selalu melekat pada diriku.




Burung jalak suka dikandangin
Kalau gajah suka dilepasin.
Katanya gak suka dibohongin
Tapi malah suka digombalin
.

 


Dari pada bikin sambal
Mendingan makan buah jambu.
Daripada aku terus ngegombal
Mendingan kita jadian aja yuk.
.


Ada golok sudah tumpul
diasah sama bang Ipul
You make may days beautiful
and my nights wonderful




Indahnya burung cendrawasih
Makan duku sampe tak sadar
Percayalah padaku kasih
Kasih sayangku takkan pernah pudar.


Thursday, November 13, 2014

Geguritan Tentang Cinta By Fuat

 Geguritan,,,,,,,,,,,,,,, by fuat


    "TRESNA"


Tresnaku marang kowe

Ora bakal luntur

Sanajan salira adoh

Nanging cedak neng ngati


            Tresnaku mung kanggo kowe

Ora onoliyane

Kejobo mung kanggo

Awakmu


Sanajan suwe ora ketemu

Nanging tesih kaya mbiyen

Ora bakal owah

Saya suwe saya tresna


Wes pirang-pirang taun

Kowe karo aku

Nanging

Enggale suwe banyu sinaring

Kaya agi wae

Ora krasa

Amarga, esemmu nengsemake atiku





"Kembang Mlathi"

Daksebar kembang mlathi
Ing Taman Makam
Pahlawan
Kusuma Bangsa kang sejati
Luhku tumetes... tes... netesi
bumi
Aku rumangsa dosa
Durung bisa melu labuh
negara
Amung sekar mlathi iki
Tandha setya lan janji
Bakal melu napak suci
Labuh nagri alelandhesan ati
suci
Dadi pepenget 10 November iki
dina mulya lan suci





" Isek Tresno Slilamu "

Ko seberang laut kangenku
Numpak kapal perahu
Arep nang dermaga sliramu
Ndang Papak'en ta tunggu

Ta sawang laut biru

Seger rasa neng atiku
Mbayang-mbayangne sliramu
Nek ngguyu gawe kangenku

Isek kelingan pora karo aku

Sak suwene ora nang sandengku
Neng njero neng atiku
Sak tenane isek tresno sliramu






Puisi Tentang Cinta by Fuat Turi

Puisi Cinta

Cinta datang tiba-tiba
Tanpa perduli siapa
Dan dari mana asalnya

Cinta tak pernah memilih
Walau berkeping-keping pedih
Tetap tersenyum tanpa aroma sedih

Karena cinta yang sebenarnya
Menerima apa adanya
Sebab dan syarat tiada dalam cinta  



CINTA SEJATI

Sejak kehadiranmu hingga kini
Ruang hatiku beraroma wangi
Buaian bunga-bunga rindu menari
Yang kau tinggalkan dihati

Makin lama bersemi
Tanpa layu senyum ini
Tersirami cinta suci
Darimu kekasih hati

Jangan biarkan kusendiri
Ku hanya ingin memiliki
Dirimu seutuhnya cinta sejati
Menjadi harga mati tak tertawar lagi

Andai ada pengganggu hati
Hati ini tegas menghadapi
Janganlah engkau ragu lagi
Hati ini milikmu abadi









DAUN RINDU

Dibawah pohon rindang itu
Kududuk sendiri termangu
Angin syahdu menyapaku
Membelai hitam rambutku

Selembar daun rindu
Jatuh dihadapanku
Kupungut tanpa ragu
Kutatap ada bayangmu

Angin semilir meniup wajahku
Membelai senyumku untukmu
Menghayal tentang dirimu
Andai bisa memilikimu

Kutuliskan dengan pena ranting rindu
Dengan maksud sampai dipohon cintamu
Berbunga hatiku andai engkau tahu
Rindangnya jiwaku
Walau hanya menunggu untukmu



Di atas adalah sepenggal puisi cinta dari saya....


                                                           " ULAT FOREVER "
                                             (  Karimul Fu'at and Habibatul Masrufah )